HAL-HAL KHAS DI AREA WISATA GUNUNG KAWI
TELO GUNUNG KAWI
Telo
gunung kawi merupakan salah satu tanaman yang banyak dijumpai di
sekitar jalan menuju pesarehan gunung kawi. Selain dijual mentah, telo
Gunung Kawi juga dijajakan dalam keadaan matang. Telo yang telah
dikukus, diletakkan dalam wadah baskom dan ditutup dengan daun pisang.
Ketika menawarkan ke pengunjung, biasanya penjaja membuka sedikit daun
pisang, sehingga tampak kepulan asap dari telo hangat tersebut.
Untuk menjaga tetap
mengepul, penjaja biasa membungkus rapat-rapat baskom dengan tumpukkan
daun pisang. Kulit telo terlihat segar mengkilap, menggoda mata untuk
mencicipi. Telo Gunung Kawi, memang terkenal manis rasanya, warna
daging dalamnya berwarna kehijauan.. Jika Anda membeli telo matang
seharga seribu rupiah, Anda akan menikmati tiga potong telo hangat, dan
lima ribu rupiah untuk sebungkus kresek kecil telo hangat..
LUPIS
Di kaki Gunung Kawi ini, jika hari libur dan hari besar banyak sekali penjual goreng-gorengan. Ada tahu, tempe kacang, tempe menjes, ubi, dan masih banyak lagi. Adapula jajanan tradisional yang sudah dikenal secara umum, seperti lupis dan tetel. Keduanya menggunakan bahan dasar beras ketan. Rasa lupisnya kenyal, pedagang lupisnya juga menjamin, lupisnya tidak basi meski sudah dua hari. Rasanya lebih kenyal, karena bahan yang digunakan beras ketan yang punel. Jika ingin disantap di tempat maka, dengan sigap, ia mengiris lupis menggunakan senar, ditata di atas pincuk daun pisang, diberi gendis atau larutan gula jawa, lalu diberi parutan kelapa. Sangat nikmati bila langsung dimakan ditempat.